Jaringan Adsense hancur Karena kecanggihan teknologi

CPM Adsense jadi menurun dan tidak berkualitas

RyanID - Selama ini Adsense adalah peluang bagi kreator untuk mendapatkan uang dari internet. Dengan Google Adsense kreator pemilik konten merasa terbantu sekali. Dari sekian banyak layanan periklanan yang ada di internet, cuma Google Adsense yang memberikan bayaran termahal.

Kini dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, kini Adsense bukan raja lagi. Penyebab utama nya, pada tahun 2020 lalu Google Adsense menghapus fitur ads balancing.

Fitur untuk menaikan budget iklan dengan harga iklan tertentu. Fitur ini biasa di gunakan oleh kreator untuk hanya menampilkan iklan berkualitas dengan harga mahal saja pada blog atau channel mereka.

Namun, dengan di hapusnya fitur ini. Semua jenis iklan bisa tayang, sampai iklan sampahpun tayang di domain saya.

Banyak iklan dengan bayaran rendah justru mendapatkan impressi yang tinggi. Jika di biarkan secara terus menerus, konten buatan pengguna yang sudah di buat jadi tidak ada harganya.

Berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya, pada tahun sebelumnya 1 akun Adsense dengan 1000 traffik per hari. Sudah bisa mendapatkan penghasilan 30-70ribu per hari.

Kalau sekarang, dengan traffik tersebut hanya menghasilkan uang 7000-20.000 saja. Betapa tidak berharga nya konten setelah Adsense menghapus fitur keseimbangan iklan.

Saya sudah memblokir sebagian akun penerbit iklan sampah, iklan sampah mengiklankan blog mereka sendiri yang ada Adsensenya. Dengan artikel klik bait, dan bayaran murah dengan bangga mereka memamerkan iklan.

Dan yang lebih parah lagi, iklan obat kuat, phising, dan konten asusila yang klik bait masuk. Pemilik konten tanpa bisa mempunyai kontrol yang lebih terhadap jenis iklan yang muncul pada layanan mereka.

Hanya mengandalkan fitur pemblokir iklan dan pemblokir akun Google Ads ( Adword ). Menurut saya fitur pemblokir sama sekali tidak ada gunanya dibandingkan fitur keseimbangan iklan.

Satu iklan yang di blokir akan muncul iklan lain yang lebih sampah lagi. Belum ada fitur kontrol bagi penerbit untuk tidak mengizinkan iklan sampah tayang pada konten mereka.

Masalah ini jadi berdampak terhadap kualitas periklanan Google dan juga kualitas konten. Karena semakin murahnya harga iklan, banyak publiser menggunakan teknik blackhat untuk mendapatkan lebih banyak visitor.

Adapun teknik blackhat yang saya maksud bisa dengan membeli backlink untuk mengelabuhi rangking Google, menggunakan google Ads atau facebook Ads. Saat ini beriklan di Adsense atau facebook bukan lagi hal sulit.

Bahkan publisher ikut di rugikan. Saya melihat ada yang jual saldo Adword atau akun Facebook Ads 1000 Dolar ( sekitar 14 jutaan ). Namun di jual dengan harga 90 ribu saja ( 6 usd ).

Karena sifatnya ilegal jika akun iklan tersebut terblokir, maka penghasilan yang sudah dibayarkan menjadi pendapatan untuk publisher di kurangi lagi menjadi traffik tidak valid.

Kejadian pernah saya rasakann dimana salah satu akun saya mengalami saldo minus yang cukup besar. Awalnya hanya terkena pembatasan iklan, dengan estimasi penghasilan pada 1 bulan cuma 150rb.

Pada bulan berikutnya, tiba-tiba penghasilan sebelumnya tidak masuk jadi saldo. Dan yang terjadi saldo minus 188ribu rupiah. Saldo minus Adsense tentu saja adalah hutang yang harus di bayarkan.

Ini terjadi karena Adsense menghitung traffik tidak valid di tengah bulan, awal bulan, dan akhir bulan. Mungkin ada yang pernah merasakan penghasilan bulan ini yang sedang berjalan tiba-tiba berkurang sendiri.

Penghasilan berkurang, tapi jumlah tayangan iklan tetap sama, jumlah klik iklan tetap sama ( bisa di lihat pada laman laporan Adsense ). Penghasilan sebulan cuma 3jutaan, setelah terbayarkan saldo minus jadi 188ribu ( artinya ada hutang sebesar 188ribu yang belum di bayar).

penghasilan Adsense jadi minus

Jelas kualitas iklan Adsense jadi lebih buruk, jangankan sebuah website. Video in-stream seperti Youtube saja iklan nya sudah jauh lebih banyak dibandingkan dulu. Kalau dulu cuma 2 -5 detik. Sekarang dua iklan masing-masing durasi 5 detik ( = 10 detik).

Di jaman serba teknologi ternyata tidak selamanya sesuatu yang kita anggap menguntungkan itu lebih baik. Mengubah strategi adalah jalan terbaik, saat ini saya juga sedang berusaha untuk tidak selalu ketergantungan dengan Google Adsense.

Untuk menutupi biaya operasional, dan sekaligus sebagai Gaji motivasi saya memonetisasi blog ini dengan membuat toko online di halaman depan. Sebuah toko dengan menawarkan jasa pembuatan bot telegram serta web apps.

Berharap bisnis ini bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Makin banyak orang di internet makin murah aje harga nya, makin tipis keuntungan yang bisa di dapatkan.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com