Jangan ikutan buat akun sosial media alter orang dalam pencarian

akun alter itu berbahaya

RyanID - Entah kenapa ya warga indonesia itu nakal sekali, sejak viralnya kasus bjorka kemarin pada banyak yang berbondong bondong membuat akun sosial media dengan nama bjorka. Tak tanggung-tanggung bahkan mereka melakukan re-upload cuitan asli bjorka di akun sosial media mereka.

Tindakan seperti ini justru harus kamu hindari bestie, bjorka adalah penjahat yang tengah di cari kenapa kamu mau menjadi dia? Bjorka masuk dalam daftar buronan pemerintah indonesia karena sudah membuat gaduh di sosial media.

Kalau kamu membuat akun alter atas nama bjorka kemungkinan salah tangkapnya sangat tinggi. Aku pernah mendapatkan client salah satu anggota polisi dalam mengembangkan sebuah software untuk mengirimkan data-data orang dalam pencarian.

Dari sana aku mendapatkan sebuah informasi kalau pihak kepolisian mempunyai hak untuk meminta data yang di butuhkan ke semua layanan. Mereka bisa meminta data nik, nama, dan alamat orang ke penyedia sim card ( provider ), mereka bisa meminta data nomor pendaftaran akun ke tim sosial media.

Karena polisi mempunyai kekuasaan, dan tujuan khusus untuk menegakan hukum maka semua penyedia layanan/instansi patuh dan tunduk untuk memberikan data-data yang di minta sesuai kesepakatan dengan negara.

Ketika kamu membuat akun samaran jejak digital kamu bakalan ketahuan, mau daftar pake nomor pribadi bahaya banget. Selagi kamu menggunakan data identitas dari indonesia maka jejak digital kamu tak akan pernah lepas dari kejaran polisi.

Polisi menangkap targetnya berdasarkan data yang mereka dapatkan, data dari provider, dari manager tim sosial media, dari perbankan dan lain-lain. Jika data tersebut merupakan data kamu meskipun kamu tidak melakukan kejahatan apapun ( bukan kamu pelakunya ) kamu tetap akan di tangkap dan di amankan.

Kejadian salah tangkap dalam dunia kepolisian itu sudah biasa. Karena polisi bekerja mengikuti jejak data digital yang ada, hanya dari sebuah nomor hp saja mereka bisa mengetahui siapa identitas kamu yang sebenarnya. Mereka mengetahui nama, nik, status perkawinan, pekerjaan, alamat lengkap, golongan darah, dan tanggal lahir.

Dari data di atas bisa di kembangkan lagi, dari NIK misalnya. Polisi bisa mengetahui kartu keluarga kamu saat ini. Kalau kamu masih bergabung dengan keluarga Ayah maka semua data nama keluarga kamu bisa di ketahui oleh kepolisian.

Jadi wajib berhati-hati dalam membuat akun sosial media alter, apalagi membuat akun yang tujuanya untuk digunakan sebagai fasilitas penyebaran hoax, berita palsu, dan membuat gaduh. Kamu mungkin berfikir bahwa sosial media itu aman, namun nyatanya tidak aman jejak digital kamu ketahuan.

Lokasi kamu mengakses sosmed, jenis provider seluler yang di gunakan, nomor hp dan alamat email yang kamu gunakan untuk mendaftar, dan masih banyak lagi. Jangan berfikir mau jadi hacker profesional kalau belum paham teknik menyembunyikan data.

Mau hacker kelas profesionalpun mereka tidak membuat akun pribadi secara mandiri, tapi mereka meretas akun orang lain yang kemudian di gunakan untuk tujuan tindakan kejahatan. Mereka menggunakan akun orang lain untuk menyamarkan identitas mereka, sehingga bila pihak kepolisian mencoba melacaknya maka yang jadi sasaran adalah pemilik identitas asli tersebut.

Jadilah warga negara yang baik, kamu bebas membuat akun Alter di sosmed. Tapi jangan salahgunakan sosial media untuk suatu tindakan yang merugikan orang lain. Kalau ada yang lagi viral misalnya terjerat kasus tertentu, jangan sesekali membuat akun atas nama instansi tersebut.

Ada yang lebih baik, kamu bisa mencoba membuat artikel atau video cerita dengan mengangkat topik pembahasan yang sama. Saya tahu kok, banyak yang bikin akun dengan mengatasnamakan orang yang lagi viral, terjerat kasus hanya karena ingin mendapatkan follower.

Tentu saja karena pencarian mereka tinggi, padahal dengan membuat akun alter tersebut punya resiko yang sangat tinggi. Kamu yang tidak punya masalah bisa jadi tersangka. Jadi korban salah tangkap, kalau sudah begitu siapa yang salah? Pasti kamu sendiri, polisi mana bisa di salahkan, mereka penegak hukum yang menjalankan hukum.

RyanID
RyanID Tertarik pada teknologi, full stack developer at netzku.com