Pencurian kuota di era digital tanpa bisa di kontrol

pencurian kuota data

Jika insfrastruktur internet digunakan dengan baik, maka semua jaringan kabel bawah laut yang saling terhubung menghubungkan berbagai pulau di indonesia tidak akan mengalami kelebihan lalu lintas data.

Tapi sekarang jaringan internet justru banyak di salahgunakan, dan pencurian data secara tersembunyi demi keuntungan pribadi. Peramban web yang kita gunakan sehari-hari tanpa mempunyai alat kontrol yang lengkap.

Kita nggak bisa memblokir sumber daya tertentu agar tidak mengonsumasi lebih banyak bandwith seluler kita. Di indonesia kuota mobile itu di jual dengan harga perGB. Jumlah kuota akan terus berkurang seiring banyak nya jumlah data yang kita kirimkan dan kita unduh di internet.

Membaca web berita saja, bisa menghabiskan kuota sampai 30Mb. Padahal web media nasional kan terdiri dari teks dan gambar mini yang dimana ukuranya tidak mencapai 5MB. Betul, total keseluruhan isi dari halaman web media nasional berkisar antara 2-5MB.

Kuota kita bisa terkuras habis lantaran web media ini berusaha menayangkan iklan tanpa izin pengguna. Mereka memasang iklan video yang di putar otomatis, meload sumber daya dari pihak ketiga menggunakan sub iframe dan masih banyak lagi.

Lebih parahnya lagi, sebuah laporan jurnalistik ( artikel berita ) di pecah menjadi beberapa halaman. Setiap halamanya hanya terkandung 2-3 paragraf artikel, sisanya adalah konten rekomendasi dan penuh denngan iklan.

Metode seperti ini sebenarnya lebih ke arah pencurian sih. Kalau mau menayangkan iklan tidak masalah, banyak penerbit iklan yang tidak mengonsumsi bandwidth gede. Contohnya Google Adsense, MGID, Propeller, atau media lain.

Namun sayangnya karena media nasional ini pengen untung besar, dibuatlah seperti itu. Saya terkadang jengkel juga, setiap mau mencari sesuatu yang ada di Google. Munculnya media nasiona, paling sebel artikel di bagi menjadi beberapa halaman.

Kalau menurut saya tidak masalah mau di bagi-bagi atau tidak, yang penting tidak mencuri kuota bandwith pengguna. Pencurian kuota dengan memasang lebih banyak iklan dari pada konten adalah ssalah satu tindakan kriminal.

Mungkin bagi yang punya wifi atau akses internet tanpa batas ( max 100Gb ke atas ) tidak masalah. Bagi saya yang tinggal di wilayah jauh dari kota, cukup merasakan tidak nyaman. Kuota di hitung berdasakan bandwith yang di gunakan.

Semakin banyak bw yang di habiskann kecepatan jaringan internet akan turun hingga batas minima 0.5Mb/s. Kalau sudah turun mau dipake apapun tidak bisa, mau gak mau harus membeli paket data ulang.

Inilah salah satu pencurian yang sangat nyata. Sebagai solusi saya memasang Domain bloker di semua browser yang di gunakan.

Domain blocker berbeda dengan AdBloker, domain blocker ini saya gunakan untuk memblokir sebuah domain website yang mengirimkan data sangat besar ke browser. Ketika domain tersebut di blokir, maka browser tidak akan mengunduh konten iklan dengan ukuran data yang besar.

Di sisi lain saya masih tetap bisa mengizinkan iklan tayang di browser, ini bertujuan untuk mendukung penulis mereka. Mungkin kamu belum mengetahui pencirian kuota jenis apa yang saya maksud. Pencurian kuota yang saya maksud adalah memaksa peramban untuk mengunduh file dan menayangkan file dengan ukuran yang lebih besar.

Kegiatan seperti ini bisanya dilakukan di latar belakang dengan bantuan javascript, sebagai contoh ketika saya membaca artikel di kompas.com, tiba-tiba video player di kompas.com memutar video sendiri tanpa saya klik. Inilah yang di sebut sebagai pencurian tanpa izin...

Atau ada lagi yang lain, mereka memaksa memasang ekstensi pixel pihak ketiga untuk mentracker kegiatan selama di web. Kegiatan ini selalu dikirim ke server pihak ketiga. Wah gawat banget kalau sudah begini.

Proses pemuatan iklan atau tracker pihak ketiga tidak hanya menguras kuota, tapi juga pulsa. Pada simcard bisa XL, Indosat, Telkomsel, kuota sering berkurang sendiri selama menjelajah internet. Walaupun kita masih mempunyai paket data reguler.

Makanya saya tidak terlalu suka dengan web media nasional yang terlalu bar-bar dalam memasang iklan di website mereka. Sebagai antisipasi saya blokir semua tuh domain yang mengandung sumber file dan iklan yang dapat membuat pulsa habis.

Pada jaman serba digital sekarang, sudah seharusnya kita meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi. Biar gak di bodoh-bodohin amat sama orang lain. Contohnya web media nasional, pandai merancang artikel klik bait dan menayangkan ribuan iklan ke pengguna.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com