Cara migrasikan hosting tanpa mengalami Downtime

migrasi hosting.jpg

RYANID.MY.ID - Migrasi adalah proses pemindahan paket hosting ke hosting lain, selama proses migrasi biasanya terjadi downtime yang begitu lama. Bisa berlangsung selama satu jam atau bahkan selama 72 jam, tergantung pada seberapa lama propagasi proses proagasi domain. Ketika terjadi downtime, tentu saja web akan tidak bisa di akses.

Proses pemindahan akan berlangsung lebih lama karena kamu tidak bisa melakukan testing terhadap konfigurasi server baru, sebab kamu harus mengakses websitnya terlebih dahulu agar bisa memastikan apakah konfigurasi sama atau tidak.

Bagi aplikasi yang di buat menggunakan framework tentu tidak mudah memindahaknya, server baru harus di atur agar sesuai dengan keinginan, beberapa metode pengenal juga harus di tambahkan ke server baru. Ini adalah pengalaman saya memindahkan ryanid yang sebelumnya berada di server warnahost.com ke idcloudhost.com

Dalam satu detik web langsung bisa di akses tanpa adanya downtime, cuma ada sedikit perbedaan data antara data lama dengan data baru. Saya lupa kalau harus menghidupkan mode maintenance agar database bisa tersingkron dengan sempurna. Beruntung data tersebut sangat sedikit, bagi anda yang ingin melakukan migrasi sebaiknya jalankan fitur maintenance mode terlebih dahulu.

Berikut ini cara saya agar bisa melakukan migrasi tanpa adanya downtime. Tapi sebelumnya kamu wajib menggunakan pengelola dns milik cloudflare, bagaimanapu jika masih menggunakan name server (hostname) atau pengelolah dns bawaan web kamu akan tetap mengalami downtime. Jadi syaratnya kamu harus pakai cloudflar dulu ya, tutorial menggunakan clouudflare sudah banyak di google.



Cara migrasi server ke server baru

  • Silakan beli paket hosting baru yang akan kamu gunakan, selesaikan pembayaran, sampai hostingnya benar-benar aktif.
  • Pada cpanel buatlah subdomai untuk melakukan konfigurasi / tes, contoh beta-test.domainmu.com, folder rootnya arahkan ke public_html
  • Gunakan manajemen DNS cloudflare untuk mengarahkan subdomain beta-test ke alamat ip server yang kamu gunakan.
  • Buatlah sebuah cadangan / backup pada server lama, kalau kamu mau backup beserta konfigurasinya bisa backup dari menu cpanel. Atau bisa juga membackup dengan mengkompress folder public_html, simpan pada folder public_html.
  • Import data dari server lama ke server baru, jangan di unduh gunakan fungsi php bernama copy untuk melakukan miror file lewat protokol jaringan. Contoh skrip
    <?php copy("https://domain-kamu.com/files-arsip.zip", "files-arsip.zip"); ?>
  • Kamu bisa menggunakan subdomai beta-test untuk mengeksekusi skrip miror files. Teknik ini lebih copat dibanding harus melakukan download upload. Untuk databasenya kamu bisa import download upload karena lebih kecil size nya.
  • Lakukan kalibrasi, konfigurasi server baru, membuat database, Import data sql nya. Setelah konfigurasi dilakukan, coba akses sub domain beta-test anda apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Saya bisa melakukanya dalam waktu kurang dari 10 menit.
  • Jika semua di rasa sudah selesai, lakukan poin alamat ip ke server baru. Semuanya di ubah dari server lama ke server baru, untuk pop mail, mx record pastikan kamu sudah mengeksport data beserta konfigurasinya.



Selama proses migrasi berlangsung web akan tetap bisa di akses, tanpa adanya downtime sedikitpun. Karena kita tidak menggunakan hostname untuk mengarahkan domain ke host baru. Cloudflare bisa melakukan pointing lebih cepat dibanding menggunakna manajemen dns bawaan hosting.

Bahkan ketika kamu memindahkan manajemen dns ke cdn cloudflare web kamu akan tetap bisa di akses tanpa mengalami downtime sedikitpun. Sebelum membackup data sebaiknya gunakan mode maintenance selama proses backup dan impor berlangsung.

Kalau tidak akan ada sedikit perbedaan terhadap data lama dengan data yang sudah kita import ke host baru, kalau website kamu berbasis ecomerce bahaya. Beberapa user akan kehilangan data mereka, bisa juga menyebabkan terjadinya multiple order.

Beruntung saya bisa memindahkan data dalam waktu kurang dari 10 menit, semakin lama proses jika mode maintenance tidak di aktifkan akan semakin banyak data yang hilang. Seperti biasa website selalu mencatat data baru setiap menit, setiap detik, sementara proses pemindahan berlangsung membutuhkan waktu. Dalam rentang waktu proses mungkin ada data baru yang di tambahkan pada server lama, dan itu tidak ikut ter-eksport ke server baru.

Jika langkahnya sudah benar, saya menjamin web akan berjalan dan pindah ke server baru setelah kamu memindahkan ip server lama ke ip server baru. Gunakan manajemen dns di cf apabila kamu ingin menambahkan subdomain, mengarahkand domain, serta memindahkan server apabila server lama mengalami masalah.

Recover akan berlangsung dengan cepat, satu detik sejak kamu memindahkan alamat ip ke ip baru. Tidak membutuhkan waktu lama, hanya saja beberapa client mungkin masih akan melihat halaman web lama dikarenakan adanya caching bawaan yang di gunakan oleh cdn.

Kamu bisa menghapus caching dengan melakukan purge cache, setelah selesai client akan mengunduh data web terbaru yang berasal dari server yang baru. Purge cache adalah metode untuk melakukan reset terhadap cache yang di simpan oleh CDN, tidak untuk mereset cache yang di simpan pada perangkat client.

Cukup sekian untuk artikel hari ini, semoga bisa paham mengenai langkah-langkah yang harus di lakukan. Untuk prosesnya saya tidak tuliskan disini, setiap server punya proses yang berbeda-beda. Kamu hanya perlu memindahkan data dari rumah lama ke rumah baru, serta mepoin akses domain ke alamat ip sever baru.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com