Mengulik seseorang di balik akun dengan nama samaran Bjorka?
Nama Bjorka menjadi topik pembahasan hangat di tanah air sejak beberapa minggu terakhir. Bjorka merupakan nama samaran, saya menyebutnya akun anonim yang bisa saja di kendalikan oleh pengguna.
Sampai saat ini siapa yang berada di balik akun bjorka masih belum bisa di ketahui. Entah buat tujuan apa bjorka melakukan doxing dan pencurian data hingga akhirnya masuk ke dunia politik.
Nama bjorka terus naik setelah membocorkan data warga negara indonesia yang berasal dari berbagai sumber. Data Indihome, data KPU, dan data lain.
Menurut saya data tersebut di curi dengan konsep SQL injection. Di kutip dari wikipedia Injeksi SQL adalah sebuah teknik yang menyalahgunakan sebuah celah keamanan yang terjadi dalam lapisan basis data sebuah aplikasi.
Adapun celah yang di maksud adalah halaman yang berisi formulir input. Formulir input ini bisa dimasukan kode kuery yang membuat sistem membacanya. Dari sinilah peretas bisa dengan mudah masuk ke sistem basis data dan mencuri data-data yang ada.
Makin hari peretas dengan nama samara bjorka makin mengarah ke ranah politik, ada beberapa nama pejabat yang di doxing, kemudian pegiat media sosial, hingga menyentuh ke masalah-masalah yang terjadi di indonesia.
Apabila melihat data-data yang sudah di bocorkan oleh mereka, memang benar data tersebut merupakan data asli warga negara indonesia. Tapi data tersebut merupakan data lama alias tahun lalu. Data yang sudah tidak lagi di update, karena penasaran saya coba mencari channel pace computer.
Channel ini yang bisa membahas lebih dalam mengenai dunia tipu-tipu, apakah bjorka adalah peretas sungguhan atas keinginan pribadi atau mungkin sudah di bayar oleh orang dalam. Dan orang dalamnya itu warga indonesia sendiri, tapi belum di ketahui hingga saat ini.
Dari video di atas saya bisa membuat kesimpulan, bahwa bjorka merupakan seorang peretas yang sudah profesional. Ia dulunya pernah mendapatkan dan menjual data tokopedia, serta data wadpatt. Nama samaran bjorka mulai di kenal sejak ia menjual data pengguna indihome indonesia.
Data tersebut terdiri dari nama, nomor hp, dan riwayat jelajah browsing. Menurut saya tidak terlalu penting, dan tidak terlalu bernilai. Data riwayat browsing merupakan sampah, hanya bisa di gunakan untuk analisis saja.
Bjorka mengatakan ini tidak akan berhenti di sini, sudah beberapa kali membangun contact akun twitter, akun telegram, dan selalu di take down oleh pemerintah indonesia. Di sini kita mengetahui bjorka mencari dukungan masyarakat dan mengubah opini publik untuk membenci pemerintah.
Sehingga dapat di simpulkan, menurut saya pribadi. Bjorka merupakan seorang peretas profesional yang sengaja di sewa atau di bayar oleh orang-orang yang berada di indoneisa atau warga negara indonesia yang berada di negara lain.