Tiktok Shop VS Shopee, mana yang bagus buat belanja?

shopee vs tiktokshop.jpg

ryanid.my.id - Tiktok kini mengeluarkan fitur baru yang bernama tiktok shop. Salah satu platform marketplace online yang sama seperti shopee. Marketplace tiktok tidak hanya untuk berjualan, tapi juga menjadi tempat para konten kreator untuk mendapatkan sumber penghasilan.

Fitur ini di sebut sebagai tiktok affiliates. Dari sebuah akun tiktok kreator bisa menyematkan produk dalam konten mereka. Tiktok affiliate merupakan program monetisasi konten berbasis produk.

Kreator akan mendapatkan penghasilan sesuai dengan kesepakatan komisi yang di berikan ketika produk yang di promosikan mereka berhasil terjual. Adapun batas komisi yang di berikan oleh tiktok di tentukan oleh seller produk, ada yang murah 1% hingga paling besar 20%.

Komisi tiktok affiliate jauh lebih besar dibandingkan shopee affiliate. Jangan heran kalau konten kreator tiktok bisa cepat kaya, gajinya fantastis ratusan juta. Gaji tersebut di dapat dari kuantitas penjualan produk affiliate.

Semakin banyak produk yang terjual semakin besar pula penghasilan konten kreator tiktok. Kali ini saya hanya akan membahas perbandingan mengenai tiktok shop dan shopee, mana yang lebih unggul? Tentunya berdasarkan pengalaman saya.



Program affiliates

Tiktok shop dan shope sama-sama menyediakan fitur affiliate, fitur ini adalah layanan kerjasama dengan konten kreator untuk mempromosikan produk marketplace dengan imbal balik berupa komisi. Dari kedua platform ini mana yang lebih baik untuk sobat affiliator?

Mari kita bandingkan. Untuk mendaftar shopee affiliate pendaftar harus mempunyai akun media sosial minimal 2000 follower, syarat yang sulit untuk di capai. Sementara itu tiktok bisa mendaftar sebagai affiliator tanpa syarat follower lewat akun tiktok seller. Kasih 1 poin buat tiktok.

Kemudian untuk skema komisi. Shopee punya skema komisi yang rumit, penggguna non parnert dan affiliator biasa hanya mendapat 1% komisi, dan 2% jika produk di beli merupakan produk dari toko yang kita promosikan. Sementara itu tiktok punya skema komisi yang dinamis 1% hingga ada yang 20% tergantung produk, dan tidak ada kerumitan.

Saya kasih 1 poin buat tiktok karena skema komisi nya jelas dan mudah di pahami. Sampai di sini tiktok sudah dapat 2 poin.



Program subsidi ongkos kirim

Tiktok shop dan shopee sama-sama memberikan subsidi kupon potongan diskon ongkos kirim. Keduanya mempunyai kesamaan, tapi shopee sering memberikan kerumitan dalam penggunaan kupon subsidi ongkir.

Contohnya harus bayar pakai shopeepay lah, harus cari produk berlabel gratis ongkir, jumlah belanja minimal juga di tingkatkan lebih banyak yang minbel 40rb agar bisa menikmati kupon.

Sementara itu tiktok shop memberikan diskon setiap ada live shopping, bahkan kamu bisa dapat diskon langsung. Proses penggunaanya tidak bertele-tele, produk mendukung dan jasa ekpedisi mendukung kamu bisa terapkan. Potongan harga tiap kupon beda-beda, kamu bisa pilih kupon dengan diskon paling besar.



Jasa Ekpedisi

Bagian jasa ekpedisi menurut saya shopee lebih banyak memberikan pelayanan pada expedisi yang performa nya buruk.

Setiap kali saya belanja di shopee selalu khawatir dengan paket takut rusak dalam pengiriman. Memang benar shopee lebih sering memilihkan expedisi yang performanya tidak bagus khususnya dalam kondisi tertentu.

Kemarin ketika hari raya, saya membeli HP di shopee seharga 2.5 juta dengan ongkos kirim 46rb. Jasa pengiriman ternyata di pilihkan shopee Express, pengiriman sangat lama 6 hari dan paket datang sudah penyok dus nya.

Paket penyok mirip-mirip dengan jasa expedisi cargo yang harganya murah. Apa mungkin shopee mengirim barang kita via cargo?

Kemudian saya punya pengalaman belanja di Titok shop sekarang sudah 10 checkout. Tiktok shop pandai memilihkan jasa expedisi terbaik, kekuranganya hanya satu.

Pengiriman lama karena paket di kemas dan di jemput oleh ekpedisi. Estimasi tiktok 3 hari, dan paling lama 4 hari bisa lebih tergantung kondisi.

Keunggulanya di sini tiktok paham memilih expedisi sesuai dengan kondisi. Pada kondisi ramai banyak di pilihkan J&T yang performa nya lumayan bagus.

Dan pada kondisi normal, ada AnterAja, dan siCepat. Selama ini belum mengalami kendala antar ulang (AU). Tiktok bisa mengirim produk cermin, sementara itu shopee tidak.

Subsidi ongkir tiktok syaratnya ringan cuma minbel sama program subsidi saja. Sementara itu shopee harus ada program free ongkir, harus bayar pake shopeepay, harus punya minimal belanja tertentu.

Makanya kalau belanja elektronik atau barang mudah rusak saya selalu percayakan pada Tiktok Shop. Shopee digunakan kalau produk tidak tersedia di tiktok shop.



Harga Produk

Mau mencari produk murah? dan bisa kirim tanpa minimal belanja? tiktok shop saat ini bisa, barang murah di tiktok shop jarang di temukan di marketplace orange shopee.

Di shopee banyak, cuma kita di batasi dengan minimal pembelian tertentu agar bisa mengikuti program subsidi ongkir. Kalau tidak tetap saja belanja kita di tambah ongkir 100 ribu lebih.

Tapi kini shopee sudah mulai agak sering mengeluarkan voucher diskon ongkos kirim dengan min bel nol rupiah. Walau sudah dapat jarang ada produk di bawah 30ribu yang kompatibel dengan voucher tersebut.



Jumlah jenis produk tersedia

Nah di sini tiktok kalah, jumlah produk yang tersedia di tiktok shop tidak terlalu banyak.Kalau kamu mencari produk di tiktok shop, tapi tidak di temukan atau hasilnya tidak sesuai kuery artinya produk tersebut tidak tersedia.

1 poin di berikan kepada shopee kaerna punya banyak produk dengan beragam jenis di platform mereka, Jujur saja saya juga sering ke shopee kalau mau belanja produk yang gak di jual di daerah saya.



Performa aplikasi dan kecepatan

Ini saya bisa menceritakan pengalaman, shopee memuat banyak fitur mulai dari shopeepay, shopee video, toko online, dan sebagainya. Jadi shopee berjalan sangat lambat, serta membutuhkan kapasitas RAM yang lebih besar.

Performa aplikasi shopee juga sering tersendat, dan loading lama karena begitu banyaknya data yang harus di download ke perangkat. 1 kali kamu buka shopee maka semua data akan di unduh, data affiliates, data produk homepage, data shopee video, dan banyak data lainya.

Sementara itu tiktok bisa berjalan lebih ringan, meskipun mempunyai ukuran file video yang besar 2MB-100MB tiktok mengunduh semua data di latar belakang. Hal ini membuat aplikasi tiktok bisa di buka dengan lancar tanpa mengalami bufer atau loading.

Kalau kamu tidak percaya cobalah buka tiktok shop dan shopee pada HP yang sama dan kecepatan jaringan 2MB ( rata-rata jaringan seluler). Pasti yang selalu lebih dahulu hanya tiktok, kecuali processor dan RAM ponsel kamu kelas flagship sehingga bisa mengimbangi shopee yang berat itu.



Kemudahan pembayaran

Dalam hal pembayaran dua platform ini sama. Mereka memberikan beragam metode pembayaran, hingga COD pun bisa. Bisa bayar menggunakan E-Wallet ( shopee haya mengizinkan shopeepay karena monopoli bisnis).

Ada metode pembayaran via Transfer bank dan juga Virtual akun. Dalam hal pembayaran, yang membebankan biaya penanganan (fee admin) kepada pembeli hanyalah Shopee.

Sementara itu, di shopee pada bulan desember mendatang semua transaksi keluar masuk dari sana di kenakan biaya. Topup shopee pay kena admin 1500, transfer ke rekening bank kena admin 2500, bayar pake virtual akun kena admin 1000.

Mau pilih mana? mau yang ribet atau yang mudah. Kalau saya pengen memilih yang mudah saja daripada yang sulit, kecuali kalau mereka menyediakan kualitas pelayanan yang istimewah.



Dari kedua review di atas kamu bisa memperoleh kesimpulan kalau kedua platform marketplace ini punya kekurangan dan kelebihan. Dan kekurangan kelebihanya itu bisa saling melengkapi begitu. Misalnya saja saya ingin belanja kaca cermin pada tanggal 16 kemarin, saya cek di shopee ternyata tidak ada jasa expedisi yang mendukung pengiriman.

Kemudian saya cari di tiktok shop, eh bisa, saya bayar jasa expedisi 90rb dan mendapatkan diskon subsidi 15ribu. Tapi lumayan, di pilihkan expedisi yang paling bagus performanya.

Kemudian ketika saya tidak menemukan produk di tiktok shop untuk bahan affiliates di shopee produknya tersedia. Jadi kedua platform ini sama-sama saling melengkapi.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com