Beda DC ammeter biru vs DC ammeter kuning

dc watt meter.jpg

DC watt meter atau dikenal juga dengan DC ammeter, merupakan alat yang dapat di gunakan untuk mengukur penggunaan arus listrik dc. Alat ini mempunyai beberapa skala pengukuran dalam satu waktu. Ammeter dapat mengukur, besar arus yang melewati beban, daya watt yang sedang di pakai, tegangan listrik, watt puncak dari penggunaan, jumlah daya yang digunakan dalam Ampere Hours, dan masih banyak lagi.

Produk ini sudah mulai langkah di pasaran, kalau kamu membeli sekarang adanya produk wattmeter atau ammeter digital dengan warna lampu lcd berwarna kuning. Beda sama yang dulu warnnya biru. DC watt meter berwarna biru mempunyai fitur timer, fitur ini akan mulai berjalan saat watt meter pertama kali di hidupkan.

Dan akan terus berjalan seiring waktu penggunaan. Sedangkan watt meter versi warna kuning, tidak mempunyai fitur waktu seperti pada varian sebelumnya. Produk ini sudah mulai langkah dan sulit di temukan di toko online.

Perbandinganya memang tidak terlalu jauh, hanya pada segi fitur dan jenis bahan pembuat saja. Namun dari segi bentuk, lcd, hingga skematik rangkaian tetap sama. Kalau membahas perbedaan, tentunya tidak banyak. Tapi alat ini mempunyai kekurangan yang membuatnya sulit untuk laku di pasaran, meskipun masih ada orang yang membeli.

Versi lama, menggunakan LCD display dengan lampu LED berwana biru. Dengan lapisan body pelindung menggunakan bahan dasar plastik. Versi lama mempinyai fitur lama durasi nyala.

Versi bru, yang beredar saat ini masih sama seperti biasa. Hanya di bedakan pada segi fitur dan bahan yang digunakan. Versi baru sudah mulai mengadopsi body berbahan aluminium, dan menggunakan LCD Led kuning. Pada versi baru, fitur timer tidak tersedia.

Cara kerja alat wattmeter ini cukup sederhana. Yaitu dengan membandingkan penurunan tegangan setelah melewati resistor shunt untuk menentukan besar kecil nya arus listrik yang mengalir.

Resistor Shunt yang dipakai merupakan resistor shunt smd dengan hambatan 0.1 ohm, dan toleransi 5%. Resistor ini, hanya mampu di lalui arus listrik maksimal 10A. Jika lebih dari 10A, biasanya suhu resistor akan naik. Dan mempengaruhi ke-akuratan perhitungan.

Alat ini sebenarnya tidak dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dengan ampere yang besar secara continue. Dilihat dari segi pengkabelan yang di gunakan, hanya memakain kabel AWG dengan ketebalan total penampang kawat hanya 1 mm.

Jika di gunakan pada aliran listrik yang lebih dari 15A alat ini akan mengalami panas, dan error. Semua angka yang ada di dalamnya akan menjadi acak. Panas di sebabkan oleh pengkabelan serta resistor shunt yang di gunakan oleh alat ini.

Spesifikasi sebenarnya kemungkinan hanya mulai dari 10-15A saja. Tapi pabrikan langsung memberikan spesifikasi 0-100A. Bagi pengguna baru, yang tidak punya banyak pengalaman di bidang kelistrikan khsusnya listrik dc yang mempunyai arus tinggi. Pasti akan membeli alat ini, setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Penggunaan Watt meter dc memang di khususkann untuk panel surya, mengingat panel surya menghasilkan arus listrik yang tidak terlalu besar dan masih dapat di hitung oleh alat ini. Tapi tetap saja masih mempunyai kendala yang membuatnya sulit laku di pasaran.

Yaitu data hasil pengukuran akan hilang jika alat ini berhenti di aliri arus lisrik. Jika di gunakan pada panel surya, dimana listrik hanya akan ada pada siang hari alat ini pasti akan merese data hasil pengukuran setelah sore hari.

Oleh sebab itu Watt meter dc tidak terlalu banyak di gunakan dalam pembuatan pembangkit listrik tenaga surya. Tidak ada pembelian secara berkelanjutan, kalaupun masih tetap ada pembeli mereka pasti pembeli baru. Pembeli baru biasanya hanya akan membeli minimal 2x dalam hidup mereka.

Banyak pembeli yang tergiur dengan harga nya yang relatif murah. Harga ammeter/watt meter dc ini. Di jual di pasaran dengan harga 100 ribuan. Beda dengan PZEM-015 yang di banderol dengan harga sedikit lebih mahal yakni 170 ribuan.

Yang jelas watt meter dengan harga murah yang laku. Tapi kembali lagi ke kualitas. Watt meter ini punya kualitas yang buruk. Baik dari segi desain hingga komponen. Dari segi desain nya cukup minimalis, tapi tidak cocok untuk arus yang besar.

Jarak kabel dengan PCB dan komponen chip utama dari alat ini terlalu berdekatan. Sehingga ketika kabel mengalami panas pada arus yang lebih dari kapasitasnya yakni 15A. Maka, chip tersebut mengalami penurunan performa. Ini bisa bikin hasil perhitungan sebelumnya menjadi ter-reset otomatis, atau membuat banyak angka tidak terbaca pada layar LCD.

Terkenal dengan mudah rusak, oleh sebab itu peminat alat ini kurang. Kalau kamu membeli produk yang ada di toko online, mungkin produk tersebut merupakan sisa dari produk tahun-tahun lalu yang masih belum terjual.

Semoga artikel ini, dapat menjadi referensi buat temen-temen yang pengen mencari watt meter dengan spesifikasi bisa menghandle arus max 100A.

RyanID
RyanID Tertarik pada teknologi, full stack developer at netzku.com