Kenapa polisi bisa salah target? simak penjelasanya

polisi salah tangkap

RyanID - Sebagai penegak hukum polisi menjalankan berbagai tugas untuk menegakan hukum, mulai dari pengamanan, penjagaan, hingga menjalakan kegiatan penangkapan terhadap seseorang yang di laporkan telah melanggar hukum.

Oleh karena itu pihak kepolisian mempunyai izin untuk mengakses data pengguna bila di butuhkan. Kepolisian bisa meminta data penduduk ke provider seluler di indonesia, atau di negara lain. Tentunya dengan surat izin khusus dan dengan tujuan yang jelas.

Proses penegakan hukum di mulai dengan adanya laporan dari masyarakat atau instansi, setelah laporan di termia barulah proses penyelidikan di mulai oleh pihak kepolisian. Penyelidikan yang dilakukan sudah pasti akan menggunkan data-data bukti yang didapatkan oleh pelapor,

Sementara itu, seorang yang melakukan tindak kejahatan pastinya punya pengalaman diri mereka. Pelaku kejahatan mungkin saja menyalagunakan data orang lain, misalnya nomor hp orang lain yang didapatkan dari hasil mencuri, atau membeli kartu prabayar bekas yang sudah di daftarkan dengan NIK orang lain.

Nah data yang di gunakan tersebutlah yang menjadikan kegiatan salah tangkap dalam kegiatan polisi. Data yang di jadikan sebagai barang bukti ternyata merupakan data identifikasi milik orang lain. Tapi tenang saja, karena polisi bekerja dengan profesional.

Kenapa? Sebelum menangkap pelaku tindak kejahatan, pasti pihak polisi yang ada di tkp akan mencari barang bukti lain yang akan menjadi acuan kalau orang yang di tangkap memang benar merupakan target. Misalnya kasus pencurian hp, pastinya ada bukti hp, tas yang digunakan sesuai petunjuk rekaman cctv, atau mungkin uang hasil penjualan.

Jika tidak di temukan bukti yang identik dengan laporan maka target di bebaskan, tidak akan di tangkap.


Apa yang bahaya dari kegiatan salah tangkap?

Sesuatu yang berbahaya dari kegiatan salah tangkap adalah fitnah yang tak bisa di bukatikan, kita sudah mengetahui kalau finah itu sulit untuk membuktikanya. Fitnah bisa saja di lakukan oleh pelaku utama yang melakukan tindakan kejahatan dan menggunakan data identitas orang lain.

Atau bisa saja terjadi oleh polisi itu sendiri. Kok bisa? iya tentu saja, polisi melakukan tindakan tersebut dengan tujuan untuk naik pangkat, untuk menaikan derajad dirinya dengan pencapaian yang bagus sehingga ia melakukan segala cara untuk itu termasuk memfitnah korban salah tangkap.

Karena punya akses yang lebih tinggi, punya wewenang, kemudian di salah gunakan. Polisi bisa membuat rekayasa, bisa membayar korbanya agar mau mengaku ( membuat sekenario ) dan lain-lain.

Oleh karena itulah untuk masuk ke dalam kepolisian harus di bina secara baik. Tidak semua orang bisa masuk dengan mudah ke dalam organisasi kepolisian.


Asas praduga tidak bersalah

Tahukah kamu kita masih punya sebuah uu yang melindungi siapa saja yang di anggap melanggar, ini tertuang dalam Asas praduka tak bersalah dalam pasa 8 Ayat satu uu nomor 48 tahun 2009 tentang KUHAP. Dengan adanya UU ini hak-hak yang di duga melakukan pelanggaran harus di hormati dan tetap di lindungi dalam hukum yang adil.

Ketika terjadi kegiatan salah target dan berujung penangkapan, maka asas praduka tak bersalah masih bisa di berlakukan sampai pada proses selanjutnya. Dalam masa ini sebelum memutuskan untuk ke pengadilan semua barang bukti di kumpulkan.

Kok bisa begitu ya? hal ini bisa saja terjadi jika yang bersakungtan ada di lokasi, atau menjadi salah satu teman dari yang terduga pelaku. Kasus kejahatanya biasanya bukan termasuk kejahatan sadis atau pencurian, bisa dalam bentuk korupsi, sengketa, atau kasus suap.


Kesimpulan salah tangkap

Kejadian salah sangkap sebenarnya jarang terjadi, tapi yang sering terjadi hanyalah salah prasangka. Dari sini kita mengetahui kejadian salah sangka target murni bukan kesalahan dari pihak kepolisian. Tapi melainkan karena bukti yang didapatkan tidak tepat, memang polisi seharusnya bekerja sesuai dengan barang bukti yang sudah di temukan.

Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan pihak kepolisian. Siapapun pernah mengalami kesalahan, tapi terkadang kita tidak menyadari kalau sesuatu kesalahan pernah kita alami atau sedang kita jalani.

Sampai disini apakah kamu sudah paham? kalau belum paham coba browsing kembali, cari artikel mengenai bagaimana polisi bekerja mencari pelaku pencurian, dan mendapatkan data identitas target, cari juga mengenai apa yang akan terjadi bila salah tangkap.

Artikel ini di buat bukan untuk memihak, kami bersikap netral terhadap putusan dan tim manapun asalkan semuanya dilakukan untuk kebaikan.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com