Menggunakan Spreadsheet dalam database, apakah bisa?

Bisa nggak telegram ke spreadsheet?

Artikel ini akan membuat anda berfikir dua kali jika ingin menggunakan spreadsheet milik google sebagai manajemen database bot telegram. Mungkin ber-anggapan bahwa dengan spreadsheet jauh lebih mudah management data, serta lebih mudah melakukna pengeditan.

Pada dasarnya bisa saja Bot telegram menyimpan data ke Google Spreadsheet. Namun cara tersebut bukanlah praktik terbaik, google memang memberikan api untuk layanan spreadsheet mereka di Google Workspace.

Tahukah anda, jika Gooogle work space tersebut berbayar? Google workspace menyediakan banyak skrip dan dokumentasi API untuk pengaitan aplikasi ke layanan Google.Semua aplikasi tersebut bisa di coba secara gratis dengan batasan tertentu.

Saya mencoba mengutip dari sistus respinya documentasi spreadsheet. Berikut ini kata Gooogle "Meskipun Sheets API tidak memiliki batasan ukuran yang pasti untuk permintaan API, pengguna mungkin mengalami batasan dari berbagai komponen pemrosesan yang tidak dikontrol oleh Sheets. Untuk mempercepat permintaan, Google merekomendasikan muatan maksimum 2 MB.

Sheets API memiliki kuota per menit, dan diisi ulang setiap menit. Misalnya, ada batas permintaan baca sebesar 300 per menit per project. Jika aplikasi Anda mengirimkan 350 permintaan dalam satu menit, 50 permintaan tambahan melebihi kuota dan menghasilkan 429: Too many requestsrespons kode status HTTP. Jika ini terjadi, Anda harus menggunakan algoritme backoff eksponensial . Setelah 1 menit, Anda dapat menjalankan permintaan lagi. Pengguna dapat mengajukan beberapa permintaan sekaligus, selama masih dalam batas kuota.

Semua permintaan Spreadsheet diterapkan secara atomik. Artinya, jika ada permintaan yang tidak valid maka seluruh pembaruan tidak berhasil dan tidak ada perubahan (berpotensi bergantung) yang diterapkan"

Tabel baca read

Jika anda mempunyai aplikasi kasir, dan ingin menuliskan data dari setiap user ke spreadsheet kemungkinan akan terjadi gagal. Misalnya ketika user mencapai batas limit di atas. Dunia internet itu sangat cepat pergerakan data nya.

Dalam sebuah kasus aplikasi yang hanya berisi kurang dari 1000 pengguna saja, bahkan bisa meminta baca dan tulis ke data lebih dari 400x dalam waktu per menit. Hal ini terjadi kaarena jumlah user yang melakukan permintaan cukup banyak. Tapi ini hanya terjadi pada jam-jam kerja, dimana proses input data sedang berlangsung.


Idealnya, data di simpan ke manajemen database

Manajemen database seperti MYSQL, MongoDB, PostgresSQL memberikan kemudahan dalam proses pengelolahan database. Di sini terdapat banyak sekali query yang bisa di gunakan untuk mengelolah database, seperti indexing, search query, penerapan key kunci unik, dan sebagainya.

Data nya juga fleksibel, bisa di export ke file excel dengan ekstensi spreadsheet atau ekstensi xlsx, Meskipun kita masih tetap bisa menggunakan api spreadsheet untuk menyimpan data langsung ke sana tapi sangat tidak di rekomendasikan untuk skala besar.

Spreadsheet menawarkan fitur query seperti search, update, clear, copyto. Query ini sangat lemot sekali, jika di bandingkan dengan manajemen database mungki memerlukann waktu 400ms untuk menyelesaikan sebuah proses.

Tidak semuanya mengalami masalah yang sama, tapi rata-rata begitu. Saya sudah membantu 10 orang memindahkan manajemen database mereka ke DBMS yang lebih baik, dan masih dapat mengelolah data mereka ke Google Spreadsheet jika mau.

Biasanya kami memberikan fitur import dengan menjalankan baris kode seperti ini

=IMPORTDATA("https://***.netzku.com/download/REPORT-2023-01-18-08-19-52.csv")


Apakah tetap bisa saya menggunakan spreadsheet?

Bisa donk, siapa yang bilang tidak bisa. Tapi dengan keterbatasan fitur, yang pertama bot tidak bisa menginisiasi data yang di input. Misalnya jenis data yang di input harus angka, dan jika di isi dengan huruf akan menghasilkan error. Kecuali jika dibuatkan sistem filter untuk kolom tertentu.

Harus merencanakan jumlah kolom yang harus di isi terlebih dahulu. Proses nya bisa dilakukan bertahap, misalnya melakukan input kolom B1, kemudian next B2. Semua data wajib di isi alias tidak boleh null. Jika data tidak ada pengguna harus menggunakan strip ( - )

Yang terakhir, mungkin anda ingin mengabaikan pada management database Kenapa? karena kami tidak mendukung spreadsheet sebagai dbms ( database menagement system ). Mau tidak mau harus melakukan edit manual di spreadsheetnya langsung. Dan itu melelahkan, bisa bayangkan jika kamu punya 10.000 baris data.

Akan lebih sulit dalam mengelolah baris data tersebut.Meskipun sebagian orang menganggapnya mudah. Tapi tergantung sih, kalau mau ya tetap bisa dengan semua konsekuensinya.


Jasa bot telegram to spreadsheet

Kami open jasa pembuatan bot telegram untuk mengumpulkan data dari telegram ke spreadsheet. Sistemnya begini, pertama data dari user akan kami simpan ke dbms terlebih dahulu. Semua data akan di simpan ke dalam dbms, dengan jumlah kolom yang terbatas dan sudah di tentukan sebelumnya ( Fixed colum ).

Setelah semua data sudah berada di DBMS, data bisa di ekksport ke spreadsheet. Kami juga memberikan opsi bagi yang ingin mengelolah data bersama user lain. Sistem pengelolahan data meliputi edit kolom cel, hapus baris yang tidak diinginkan, serta mengunduh data.

Pada dasarnya file spreadsheet merupakan jenis file data biasa ( coma separated ). Jenis file ini adalah jenis file teks yang dapat di baca oleh banyak sistem, teks editor, aplikais pihak ketiga, hingga microsoft excel. Jika berminat dengan bot seperti ini silakan hubungi saya di RyanID Telegram.


Kesimpulanya : spreadsheet adalah aplikasi pengelolah data, bot telegram juga termasuk aplikasi pengelolah data yang lebih ter-truktur. Jika ingin mengubah data ke format lain, harus mengeksport data tersebut bukan menggunakan program pengelolah data lain untuk di saling terkaitkan.

Kamu bisa membuat aplikasi management kasir di spreadsheet, namun jika di edit atau di integrasikan dengan telegram. Rumus pada aplikasi yang sudah kamu buat sebelumnya berpotensi mengalami error atau masalah.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com