Waspada penipuan berantai dengan modus Saldo dana

saldo dana gratis bahaya.

RyanId - Modus penipuan berantai bukanlah hal baru, modus ini sudah ada 3 tahun lalu. Pertama kali saya menemukan website ini pada tahun 2019 lalu. Sosial media yang paling sering menjadi target penipuan adalah WhatsApp, platform buatan meta memang sering menjadi target penipuan.

Bukan berarti orang yang menyebarkan website ini menipu, tapi mereka juga adalah korban. Yang menipu adalah pemilik website itu sendiri. Web penipuan sengaja di buat seperti giveaway, undian berhadiah, atau klaim saldo dana gratis.

Ketika pengunjung memasukan nomor ponsel mereka, web ini akan merequest kode OTP yang sebenarnya merupakan kode OTP login akun dana atau akun perbankan. Orang awam tentu tidak akan bisa membedakan mana asli mana palsu.

Jika otp tersebut di masukan ke web penipu, maka saldo dana akan terkuras habis. Incaran penipu bukan hanya saldo di rekening, tapi juga traffik.

Pada beberapa kasus, pengunjung yang sudah memasukan nomer ponsel mereka akan diminta untuk membagikan tautan tersebut ke minimal 10 Grup whatsapp agar dapat mencairkan dana yang sudah di klaim.

Dan pelaku penipuan akan mendapatkan traffik, mereka memasang iklan malware, iklan yang berpotensi berbahaya pada website nya. Ya memang itu tujuanya, kalau ada pengunjung baru yang datang sudah pasti akan kena kibul juga.

Share, join, share terus menerus berantai. Dalam hal ini korban yang di tipu juga ikut menyebarkan tautan tersebut tanpa sadar bahwa itu merupakan website penipuan.

Rantai ini tidak akan terhenti selagi tautan terus di bagikan oleh korban, hanya dua plarfom yang bisa menghentikan kegiatan penipuan berantai. Pertama adalah ISP penyedia internet harus memblokir website tersebut, atau meta melalui platform WhatsApp nya memblokir tautan tersebut.

Sayang nya pemblokiran mustahil bisa terjadi tanpa ada korban yang melapor. Satu orang tidak cukup, kalau hanya satu orang yang melapor tautan tidak akan pernah di blokir. Laporan baru akan di tanggapi setelah beberapa orang melakukan pelaporan.

Ya begitulah, internet ternyata tidak aman. Sudah seharusnya kita sebagai pengguna, wajib di bekali dengan ilmu pengetahuan seputar iptek yang baik. Tujuanya agar kita bisa membedakan mana yang asli mana yang palsu.

Seiring berkembangnya teknologi, bahkan website penipuan sulit di bedakan dengan website asli. Orang menyebutnya dengan istilah phising, yakni website yang di buat menyerupai website asli dari suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan id login akun korban.

Penipuan dengan modus phising mudah di temukan, dan tidak banyak beredar. Pelaku akan sangat kesulitan menyebarkan tautan, beda sama penipuan berantai. Penipuan berantai tidak menarget data korban, tapi memanfaatkan korban untuk mendapatkan traffik ke website mereka.

Web menyamar sebagau undian berhadia, dana kaget, saldo ovo gratis. Setiap user yang bergabung harus membagikan ke beberapa grup, dan website tersebut sudah di pasangi iklan. Pelaku mendapatkan uang dari hasil penayangan iklan. Tidak ada kerugian untuk jenis penipuan berantai yang hanya memanfaatkan ketidak tahuan orang untuk flexing.

Adapun tujuan saya membuat artikel ini, untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca. Kalau menemukan tautan seperti ini abaikan saja tidak perlu di klik dan tidak perlu di share. Kalau mau klik opsi kemudian pilih laporkan tautan, melaporkan tautan bisa membantu mencegah penyebaranya.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com