Yakinlah, this is end off My post

gambar berfikir di gunung

Website ryanid.my.id dulunya merupakan blog pribadi, dan pada tahun 2021 ada satu artikel yang trending di mesin pencari. Artikel ini membawa keberkahan, karena dari sini penulis blog mendapatkan pemasukan.

Sejak saat itu blog ini kebanjiran orderan pesanan pembuatan bot telegram. Hampir setiap hari, penulis mengerjakan pekerjaan coding untuk memenuhi permintaan pelanggan. Awalnya pembuatan bot telegram hanya menggunakan basic yang sederhana saja.

Seiring waktu semakin kompleks, ada banyak sekali masalah yang di temui, dan banyak pula metode penyelesaian yang di temukan. Intinya membuat bot telegram merupakan bagian paling rumit di bandingkan membuat sebuah website.

Bot telegram membutuhkan perlakuan khusus, pengelolah data nya beda, penampil data nya beda, pokonya semuanya beda jauh. Meskipun penulis sudah mempunyai basic coding, tetap saja harus mempelajari bagaimana prinsip dasar bot telegram bekerja.

Awalnya kita menggunakan python untuk membuat bot telegram. Python memang merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak di gunakan dalam pengembangan aplikasi berbasis server. Seiring waktu, kita menemukan kerumitan, dimana kebutuhan akan pengelolah data semakin meningkat.

Di tambah lagi python merupakan bahasa pemrograman yang haus akan sumber daya server, salah sedikit crash, dan ketika terjadi overload crash. Bahkan program bot yang di buat menggunakan python kebanyakan lemot, akhirnya pindah ke NodeJS.

Dari sinilah terdapat penyempurnaan, dan level pembuatan sudah mengalami perubahan cukup signifikan. Kalau dulu nya belum di lengkapi dengan web panel pengelolah data, sekarang sudah ada web panel pengelolah data.

Karena sudah berkembang, harga untuk pembuatan bot di nakan. Dulu masih dapet 75 ribu - 150 ribu. Sekarang sudah nggak dapet, ya maklum selain membuat program untuk memproses data dari bot telegram, ada juga koding untuk memprogram bagian pengelolah data nya ( manajemen panel ).

Wajar donk harganya jadi naik, awalnya harga di naikan kisaran 250 -500 ribu. Itu adalah harga dasar untuk bot sederhana yang kita anggap mudah untuk di buat, tapi karena ini adalah bot custom harga tersebut jadi tidak menentu. Banyak pelanggan meminta kami, membuat program bot sesuai dengan keinginan mereka.

Tak sedikit dari mereka yang mempunyai keinginan cukup banyak, fitur nya pengen banyak itu ini, minta pengerjaan lebih cepat. Mereka minta nya banyak tapi bayar nya murah, misalnya harga penwaran di iklan kita adalah 500 ribu maksimal.

Nah pelanggan justru menginginkan lebih banyak fitur dengan harga yang sama. Ini yang menjadi perdebatan antara pelanggan dengan penjual, kita ngerjain coding sebenranya nggak mudah. Sementara mereka menilai bahwa membuat program tersebut mudah, tinggal sat set jadi.

Sudah banyak pengalaman yang didapat, mulai dari pelangga memaksa kehendak nya, hingga mereka yang sudah di percaya namun ketika pengerjaan selesai tidak mau membayar. Ada juga ynag membuat kita merasa rugi, adalah ketika project di berikan dengan harga cukup murah.

Tapi, setelah bulan pertama mereka tidak memperpanjang kontrak penyewaan server. Ini membuat kita merasa rugi karena, kita ambil keuntungan 10% dari penjualan penyewaan server. Lebih parahnya lagi 80% dari pelanggan, tidak memperpanjang program bot yang sudah mereka buat.

Kenapa harga yang di berikan cukup mahal? Karena untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat, penulis mengalokasikan sebagian besar waktu untuk mengerjakan project. Mulai dari pukul 7 pagi, hingga pukul 11 malam.

Itu terpaksa harus di lakukan, karena kejar target penyelesaian project harus 3 hari dan paling lama 7 hari. Semakin lama pengerjaan di sini penulis yang rugi, anggaplah kita dapat 500 ribu dalam 1 project. Jika pengerajaan nya 5 hari, artinya penghasilan yang di dapat hanya 80 ribu dari bekerja selama 18 jam sehari, 100 ribu nya sudah di potong untuk penyewaan server baru.

Sebagai developer yang mandiri dan tidak ter-affiliasi dengan siapapun, dan hanya bergantung pada jasa ini harga tersebut sangat tidak mencukupi kebutuhan. Kita ada tanggungan kuota, uang untuk berlangganan layanan thirparty, listrik, dan sebagainya.

Kini, sejak harga di naikan tingkat pembelian bot baru jadi menurun. Banyak orang hanya bertanya, dan kalaupun ada yang ingin memesan pasti keinginan mereka lebih banyak. Itu artinya merka sudah di tolak oleh jasa lain dan balik ke saya, karena harga di sini murah.

Banyak pelanggan yang hanya bertanya, tapi tidak jadi order. Dari sini penulis memutuskan untuk membuat program yang dapat di jual berkali-kali daripada mengerjalan dan menerima project dari pelanggan yang fitur nya udah nggak ketulungan.

Contohnya kemarin saya di minta mengerjakan project bot untuk manajemen laporan pekerja telkom. Permintaan mereka banyak, minta fitur itu, fitur ini, chat dua arah, pengen nambah video, gambar, dan sebagainya. Dan dari total keseluruhan pengerjaan, saya hanya dapat 1 juta doang.

Bahkan mereka yang memesan satu fitur di saya, sudah di kerjakan dan tidak di bayar oleh mereka. Beberapa kali sudah mempermainkan, pertama ingin mengadakan fitur input data laporan hasil dan laporan penyelesaian lengkap beserta gambar dan video. Fitur tersebut gambar langkah kerja nya sudah di berikan ke saya, dan sudah saya pelajari.

fitur oleh arif putra dinata
Mereka terus mengubah-ubah, sampai akhirnya tidak jadi. Kemudian, mereka mau order fitur input data dari grup telegram. Sudah kesepakatan, dan di kasih harga 700 ribu. Mereka minta pengerjaan cepat, fitur sebanyak ini minta pengerjaan cepat bagaimana mungkin, sampai akhirnya nggak jadi.

Saya yang sudah terlanjur kesal akhirnya memblokir pelanggan ini. Kurang ajar sekali mereka, bukan cuma itu yang membuat saya jadi kesal. Mereka pembayaran sering telat, mengubah-ubah kesepakatan, hingga mempermainkan saya.

Ini karyawan telkom loh, masa oder aplikasi atas nama pribadi. Harga nya juga gak masuk akal, perusahaan order atas nama perusahaan donk. Biar enak, saya juga enak jadi ikut serta berkontribusi dalam pengembangan software mereka. Kalau di bayar murah, gimana rasa malas ngerjain project sebesar itu. Effort waktu dan pemikiran sangat besar.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com