Benarkah AMP bisa menurunkan Pendapatan Adsense?
RYANID.MY.ID - Udah lama banget aku tertarik dengan AMP yang dikembangkan google, bahkan dulu aku sendiri sempat memodifikasi template EvoMagz versi 4.0 (Theme Blogger yang dibuat oleh mas sugeng), pekerjaanya sudah 80% selesai. Semua sudah valid amp, ada dua versi pada tema yang aku modif khusus amp URLnya bisa di akses ?amp=1. Tapi habis capek-capek aku ngedit ternyata ada tema VioMagz Amp, akhirnya project yang aku modifikasi ditinggalkan begitu saja.
Aku masih menyimpan Tema nya, tapi mungkin sudah nggak work it kalau sekarang. Sudah lama nggak diperbaruhi, apalagi susunan breadcrumbnya salah. Sebenernya aku masih pake template itu, EvoMagz jadul yang di modifikasi agar bisa selalu valid HTML5 serta punya kecepatan loading yang wuzz. Aku mulai meninggalkan penggunaan tema EvoMagz karena tidak berhasil mencari kode penggantinya, seperti navigation bar, sidebar dengan show hide button. Kode sebelumnya wajib diganti karena memblokir Render dom, akhirnya aku beralih ke VioMagz.
Dapet VioMagz gratisan versi 4.0 dikasih sama Ndress Pratam, pemilik Blog droidide.com. Theme ini sampai sekarang masih aku gunakan, dengan sedikit modifikasi. Rasa keinginanku buat nyobain AMP sudah terwujud berkat adanya theme AMP VioMagz. Tapi aku masih beefikir dua kali buat menerapkanya ke blog utama, aku punya 300 artikel lebih.
Baru sekarang aku bisa pakai AMP tapi tetap mempertahankan kode dalam bentuk non AMP. Dengan Filebase CMS buatan sendiri, sekarang semuanya terwujud. Tidak semua artikel bisa dibuat valid AMP pada cms ini, beberapa artikel seperti web tools, dan konten berbasis javascript tidak akan aku jadikan sebagai AMP.
Ini tentunya memberi kelebihan buatku agar bisa menggunakan kode sepenuhnya tanpa dihambat oleh persyaratan lain. Kalau AMP kan dia mewajibkan dokumen disusun sedemikian rupa sesuai dengan syntak nya dan mengurangi penggunaan elemen style, css, dan skrip eksternal.
Semuanya di mulai dari awal, aku masih mempertahankan desain VioMagz Amp dan VioMagz Non amp yang dibuat oleh Mas Sugeng sebagai Frameworknya. Mungkin jika aku masih menggunakan EvoMagz tampilan framework disini bakalan menggunakan EvoMagz.
Ada alasan sendiri kenapa aku suka, salah satunya Miniamalis, serta nggak banyak butuh tambahan file eksternal seperti pada framework lain. Ada Bootsrap, Laravel dan lain-lain mereka menggunakan terlalu banyak file yang membuat aku pusing. Aku juga nggak mencoba mesin CMS Wordpress, terlalu ribet dan terlalu komplit. Padahal yang aku butuhin cuma sebuah aplikasi yang bisa memformat kode artikel menjadi halaman web yang valid HTML5 dan data Struktur.
Pernah mau mencoba Mecha CMS, tapi niatnya gagal karena menurutku mecha cms hanya diperuntukan bagi orang yang paham koding. Aku lihat disitu menggunakan PHP 7 dengan bahas pemrograman berbasis objek, bagi orang awam ini sangat membingungkan. Ditambah lagi dokumentasinya yang dimuat dalam bahasa bulek, padahal om taufik orang indonesia. Alih-alih memudahkan pengguna buat memanajemen kontenya CMS mecha justru mempersulit, aku nggak ikut deh.
CMS yang aku pake ini sebenernya sudah ada sebelum mecha CMS dibuat. Idenya berasal dari tahun 2013, dimana aku dulu suka banget baca artikel halaman bantuan facebook. Dari sanalah aku belajar memformat dokumen HTML agar bisa menjadi tampilan HTML sederhana. Framework yang aku gunakan hasil clone dari catatan facebook (kan dulu ada tuh facebook notes). Ide ini tetap aku pertahankan sampai akhirnya jadi begini, semua data disimpan dalam file dengan format JSON.
Aku juga pernah bikin web aplikasi ujian online yang menggunakan database file. Sampai sekarang db file ini nggak punya Query Khusus buat insert data, modify data, dan juga Search Query untuk mencari data. Kekurangan ini yang bikin db file nggak banyak digunakan, ada ektensi bagus buat nyimpen data formatnya .db tapi aku nggak tahu cara membaca file dengan format .db menggunakan PHP.
Di halaman ini kamu bisa menikmati artikel tapi nggak ada mesin telusur internal. Ya karena nggak bisa membuat pencarian menggunakan database file. Kalaupun bisa hailnya nggak akurat, jadi lebih baik ditiadakan.
Nikmatilah semua kontenku dalam bentuk amp, kata Google Accerelated Mobile Pages meningkatkan user enggagement. Tapi kataku halaman amp justru menurunkan pendapatan iklan. Makanya banyak web berita yang hanya menggunakan AMP untuk beberapa paragraf pertama pada artikel mereka. Sementara paragraf keempat dan seterusnya ada di halama Non amp. Halaman non amp memungkinkan pemilik konten untuk memsang lebih banya skrip iklan.
Kamu lihat aja tuh Kompasiana, Tribunnews, Kompas.com, Grid, Suara.com, Viva. Mereka menggunakan spilit page (membagi paragraf artikel ke beberapa halaman), awalnya kamu pasti melihat halaman amp saat datang dari Google. Tapi setelah klik next (halaman 1, 2,3 dan seterusnya) untuk membaca artikel kamu sudah berada di halaman non amp yang penuh dengan iklan.
Sebagian orang pasti jengkel, apalagi kalau situs berita ini sering menayangkan iklan video yang diputar otomatis. Benar-benar meresahkan, aku mending baca berita dari web aggregator dibanding baca berita dari web aslinya. Aku sih suka dengan kompasiana, tapi nggak suka dengan tekniknya yang membagi-bagi artikel jadi beberapa halaman.
Sekarang aku mau lihat, apa benar halaman amp bisa meningkatkan user enggagement atau malah sebaliknya menurunkan pendapatan.
Mengenal Flat Filebase CMS
Flat FileBase cms adalah jenis Software/aplikasi managemen konten web yang menggunakan file sebagai database mereka. Umumnya cms ini digunakan untuk membuat website yang minimalis, semua data disimpan ke dalam bentuk file. Dengan menggunakan file sebagai database, punya keunggulan yaitu praktis dipindaahkan ke server mana saja tanpa harus membuat database lagi.
Alasan kenapa adanya Flat FileBase CMS, karena kalau menggunakan database MySQL dinilai terlalu rumit dan merepotkan, database MySQL juga mengharuskan kita punya server yang bagus. Aku sering banget ketemu sama website yang ketika di akses muncul notif "Error Establilize MySQL Database". Dengan menggunakan database file semuanya jadi lebih Flexsibel. Kita bisa mencadangkan data Web dengan mengarsipkanya, secara otomatis semua data web bisa di unduh.
Karena menggunakan file sebagai penyimpan data nya, cms flat-filebase punya banyak kekurangan. Namun untuk sebuah konsep kesederhanaan sangat cocok sekali digunakan oleh siapapun. Kebanyakan orang yang menggunakan CMS ini adalah orang yang hobbi dan senang akan kemudahan, mudah dalam perawatan, pengembangan, pencadangan dan pengelolaaan. Kalau menggunakan Wordpress sudah terlalu banyak fitur, dan butuh kemampuan koding tingkat tinggi agar bisa mengoperasikanya.
Wordpress tidak flexsibel, semua plugin yang bagus tersedia premium, dan selalu dirancang menggunakan kode program versi terbaru. Orang mungkin ketakutan ketinggalan update sehingga ia tidak sanggup memodifikssi dan mengatur Wordpress secara koding. Meskipun kamu bisa membuat website klik install, tapi dibalik itu semua tetap membutuhkan pengtahuan koding dan pengetahuan tentang WP.
Memanagemen File jauh lebih mudah dibandingkan database MySQL
Alasan lain kenapa aku memilih menggunakan database file adalah karena database yang menggunakan file log lebih mudah dikelola tanpa perlu melakukan koneksi ribet seperti database Eksternal MySQL. Kemudahan ini tentunya bisa memperlancar pekerjaan, hampir 100% pekerjaan saya lakukan menggunakam smartphone. Cukup sulit bila harus ber-urusan dengan database tabel yang cukup banyak. Seperti yang kita ketahui, MySQL membutuhkan tampilah yang besar agar bisa melihat data tabel dalam PHP MyAdmin. Saya selaku pengembang merasa kesulitan bila harus membuka web PhpMyAdmin versi desktop menggunakan perangkat seluler.
Kemudian buat jaga-jaga saya bisa melakukan backup tiap hari dan mendistribusikanya ke server lain atau menyimpan data cadangan pada server sendiri. Kemudahan ini memberikan kecepatan dalam proses migrasi hosting bila saya membutuhkanya, sebab saya hanya perlu memindahkan file Docker/zip yang sudah dikemas sebelumnya (Backup File). Hanya perlu menunggu propagasi domain, mungkin hanya berlangsung antara 1 -72 jam. Berbeda dengan MySQL jika jika ingin membackup data kita harus ribet menata ulangnya, kamu harus membuat akun MySQL baru kemudian kamu juga wajib membackup data website secara terpisah.
Ide ini sebenarnya sudah ada di jauh-jauh hari saya ingin membuat CMS sendiri, tapi terkendala karena tidak adanya uang dan perangkat pendukung. Tahun 2015 lalu saya menemukan cms yang disebut dengan web blog cms dimana isi nya hanya sebuah file log dan data tabel sebagak penampil HTML. Skrip ini dibuat oleh anak SMK Teknik Komputer dan Pemrograman, kode nya begitu sederhana. Dia menampilkan data posting sekolah, aktifitas sekolah, dan juga papan label pengumuman. Bentuknya sama seperti website yang kamu lihat sekarang, namun sedikit berbeda dalam hal tampilan dia menggunakan fieldset / garis dalam setiap blok witget.
VioMagz Menjadi Framework Pilihan terbaik
Aku sudah cari di berbagai tempat framework desain yang sederhana dan tidak mempunyai banyak file. Mau pakai Bootstrap terlalu banyak file nya, saya malah jadi bingung mau pakai yang mana. Saya hanya membutuhkan satu halaman css kode yang bisa digunakan untuk memformat dokumen seperti layak nya blog. Pilihanya jatuh kepada VioMagz, theme ini khusus blogger tapi dia telah memberikan saya kemudahan. Ukuran File CSS tidak lebih dari 90Kb dan bisa di sisipka langsung pada halaman web.
Tips ini sudah membantu saya mengurangi jumlah permintaan akses ke file hosting yang membuat server bisa down. Hosting yang aku gunakan saat ini adalah 000webhost.com dengan batasan space 300MB, yang saya butuhkan hanyalah sebuah server yang bisa menjalankan skrip PHP. CMS flat file base ini sangat ringan, di program menggunakan PHP 5.4 jadi bisa di edit dengan mudah bagi orang yang baru belajar PHP.
Dengan menggunakan bahasa PHP saya bisa mengurangi penggunaan javascript sampai 70%, tema viomagz sebelumnya banyak menggunakan javascript baik kode otomatis ditambahkan oleh Blogger maupun kode bawaan template. Related Post, Recent Post, Iklan tengah artikel, kode on off iklan dan beberapa kondisional fungsi lain diproses di sisi server tidak lagi menggunakan javascript yang dimana bisa meblokir/membuat penundaan DOOM. Karena menggunakan framework buatan mas sugeng, pembuatan web cms flat file base bisa selesai hanya dalam waktu seminggu saja. Sementara proses penambahan fitur-futurnya membutuhkan waktu sekitar 2 bulanan. Saya bisa bilang sekarang kalau semuanya sudah 100% selesai, tinggal hanya melihat bugs dan melakukan perbaikan penulisan kode agar jadi lebih baik lagi.
Apa saja fitur yang ada dalam FileBase CMS?
Fiturnya meliputi form pengeditan dan penulisan artikel yang lebih sederhana, manage artikel, Artikel instan facebook, Google News Feed, Blogger Grabbing, File List, dan fitur terakhir yang bikin blog ini jadi rame adalah fitur safelink mode. Kamu pasti melihat setiap artikel yang dipublikasikan disini semuanya punya reader ( Pembaca ). Ya itu trafik didapatkan dari safelink mode, dimana saya menyebarkan file lewat halaman berbagi files yang sudah di Shortlink.
Ini adalah salah satu konsep ide awal untuk mengembankan blog namun punya kendala dalam sisi trafik, kalau trafik rendah pendapatan juga kecil. Lama kelamaan bisa jadi gulung tikar, saya sudah dua tahun mengandalkan Google sebagai sumber trafik utama. Hasilnya sangat mengecewakan, loading web berat lah, artikel kena AGC, Perlu SEO dan lain-lain hasilnya juga nggak nentu banget. Hari ini posting besoknya udah ada blog lain yang bikin artikel sama tapi naik peg wan. Saflink mode sudah menyelamatkan blog ini agar trafiknya selalu rame.
Apa Scriptnya di jual gan? Tidak, saya nggak akan pernah menjual bisnis ini. Saya akan mengembangkan dan menggunakanya secara pribadi saja, mirip seperti teman saya Seltra Regi Agluhersa dimana dia punya skrip website MP3 yang tidak dikenal orang lain.