Pengalaman membuat CMS Sendiri FileBase CMS

FileBase CMS

Bingung dalam memilih engine / Content Management System? Saya punya cerita dibalik itu.

Hai selamat datang di blog baru saya, desain template viomagz masih tetap saya pertahankan meskipun sudah menggunakan hosting. Saya sempat ingin mencoba wordpress, CMS yang paling lengkap dan paling banyak digunakan. Tapi setelah mengetahui kalau wordpress membutuhkan sumber daya yang besar akhirnya saya putuskan tidak menggunakan wordpress.

Ya memang benar, saat ini saya menggunakan hosting minimalis dengan PHP versi 7.1, storage 300MB dan tidak tersedianya database MySQL. Sebenarnya database MySQL tersedia tapi tidak bisa digunakan, saya sudah mencoba mengkoneksikan wp ke host MySQL dan tidak terhubung.

Kekurangan tersebut kembuat saya mengembangkan CMS sendiri yang lebih simple dan minimalis. Awalnya filebase cms hanya sebuah framework saja. Artikel diletakan pada sebuah file berbasis teks plain biasa.

CMS tersbut digunakan untuk offline, tujuan pembuatan agar saya bisa melihat preview/pratinjau dari artikel yang dibuat sebelum dupublikasikan ke Blog. Saya selalu melakukan singkronisasi data Online dan juga data offline, lama-kelamaaan kegiatan seperti ini saya tinggalkan.

Kenapa? Karena terlalu rumit, saya harus menghidupkan server di localhost, mencari file yang tersembunyi di antara ratusan file. Sangat tidak efisien, akhirnya saya mencoba membuat cms baru, tahap beta CMS hanya bisa menampilkan konten saja.

Seiring waktu berjalan saya menambahkan banyak fitur didalamnta, fitur labels yang bisa memfilter dan menggolongkan artikel, fitur unggah dan manajer gambar, fitur pengaturan yang bisa diubah-ubah tanpa harus mengedit sumber kode, dan terakhir fitur safelink mode.

Saat ini sudah 100% selesai, saya hanya melihat penggunaan saja untuk mengetahui bugs apa saja yang muncul. Sementara untuk mesin pencari internal sengaja tidak saya tambahkan, karena cukup sulit merancang alur kerjanya mengingat filebase CMS menggunakan database file. Tidak ada fungsi Query yang bisa saya gunakan, hanya bisa menggunakan pembaca folder dan menggunakan loop.

Cara tersebut sangat tidak efisien, bagaimana kalau kita punya ribuan artikel? Apakah harus melakukan looping sampai ribuan, tentu saja tidak. Ini server kecil jelas server akan kewalahan bila melakukan ribuan looping hanya untuk menemukan kata kunci di sejumlah file.

Pengembang skrip ini bukan saya sendiri, tahap akhir saya dibantu oleh Gita Febriyanti. Dia membantu menganalisis ide suatu gagasan dan menghapus apa yang tidak berguna, jujur saja memanipulasi sutu file membutuhkan imajinasi tertentu. Saya harus membayangkan prinsip dan cara kerja dari sebuah kode (algoritma), seperti yang saya sebutkan tentang mesin pencari internl di atas.

Filebase CMS juga banyak menggunakan file berbasis json, file jenis ini sangat mudah dikelolah. JSON adalah data array yang bisa kita manipulasi dengan mudah. Jadi artikelnya disimpan ke dalam file dengan data JSON.

Beberapa bulan ke depan setelah membeli Laptop kedua saya akan melihat screen capturnya. Mohon bantuanya agar saya bisa sukses mengumpulkan setidaknya 2.6 juta rupiah agar bisa membeli Laptop baru.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com