Inilah alasan kenapa Telegram wajib kamu hindari

Layanan Telegram Cukup Berbahaya bagi anak

RYANID.MY.ID - Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat membuat kemudahan bagi kita untuk mengakses informasi apa saja yang ada di internet. Saat ini kamu punya akses sepenuhnya ke beragam konten yang ada di internet, dan konten yang paling berbahaya adalah pornografi. Kalau di telegram konten jenis ini banyak, keminfo sampai nggak bisa membatasi jenis konten yang berada di telegram.

Telegram juga bukan hanya sekedar aplikasi chatting, tapi sekarang sudah bertransportasi seperti media sosial. Ada ruang terbuka di telegram (Pencarian) yang bikin pengguna bisa menemukan apa saja di sana, bahkan mencari teman baru walaupun kamu nggak punya nomer kontak orang lain.

Di telegram ada yang namanya Channel dan grup, sering sekali kedua fitur ini digunakan oleh orang untuk menyebarkan konten dilarang. Ada film bajakan, file bajakan, konten dewasa, terus masih banyak lagi. Kalau sudah install telegram, dan gabung dengan salah satu kanal ini pasti bakalan sangat sulit buat keluar. Kamu akan terus dihantui oleh rasa penasaran, dan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi.

Kamu akan terus-terusan menghabiskan kuota hanya untuk menikmati konten di telegram. Tidak semua konten telegram baik bagi kesehatan, tapi karena kamu berada di ruang tanpa bendungan apapun bisa kamu konsumsi. Dibandingkan telegram jauh lebih aman WhatsApp, walaupun WA berbagi data mereka ke facebook layanan ini menyediakan ruang terbatas kepada pengguna. Lebih private, kalau kamu nggak nyimpen kontak orang lain nggak bakalan bisa chattingan.

Karena adanya batasan terhadap konten tertentu aplikasi WhatsApp secara tidak langsung sudah membatasi dan menyelamatkan kamu dari konten berbahaya. Konten yang bisa menghambat pekerjaan, konten yang bisa merusak moral dan ahlak manusia.

Sekarang kalau kamu punya telegram segeralah hapus aplikasi nya. Atau keluar dari semua grup chat dan channel yang bisa mengganggu kehidupan, tidak mudah untuk melepaskan apa yang sudah kita temukan. Tapi percayalah demi kebaikan dirimu, kamu bisa melakukanya.

Aku punya akun telegram tapi hanya digunakan untuk menonton film bajakan yang tidak tersedia di web� lain. Tidak ada salahnya, lalu apa yang salah? Yang salah adalah ketika kamu menggunakan telegram untuk mengeksplorasi dunia luasi internet. Ada beragam file dan dokumen di sana, ada beragam kanal dan juga grup chat dan kamu akan terus ketagihan sampai lupa waktu.

Telegram menawarkan layanan pesan instan yang menjaga privasi pengguna dengan enskripsi, tapi ternyata banyak disalahgunakan untuk mengakses dan menyebarkan konten terlarang secara anonim. Aku tahu orang lebih suka mengakses telegram karena sifatnya yang fleksibel dan juga bisa bersifat anonim, berbeda dengan whatsapp tidak ada ruang terbuka kecuali grup dengan minimal 270 anggota.

Grup WhatsApp tidak bisa di cari, dan lebih aman pastinnya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa bergabung, ketidak lengkapan fitur ini tentu membuat aplikasi whatsapp lebih tertutup. Sangat aman digunakan oleh anak-anak, kamu tidak akan pernah bisa menemukan konten berbahaya bila tidak mengetahui grup atau tidak ada orang yang membagikanya.

WhatsApp berbahaya bila difasilitasi oleh facebook yang dimana merupakan aplikasi media sosial paling banyak digunakan. Dengan facebook orang bisa saling berbagi tautan undangan grup chat atau saling berbagi nomor kontak, disinilah pertukaran informasi terjadi. Kamu mungkin bakalan menemukan konten yang sama seperti di telegram, ingat kamu sendirian nggak ada orang lain yang mengontrol gerak-gerikmu. Keminfo sekalipun tidak mengetahui apa yang sedang kamu akses di whatdapp.

Layanan Pesan instan sekarang menggunakan metode enkripsi END to END dimana hanya pengirim dan penerima yang bisa melihat pesan. Tidak ada orang yang bisa menghentikanmu, kamu akan terus menjadi budak konten bila sudah masuk ke komunitasnya.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com