Penyebab AMP bisa menurunkan pendapatan Adsense

Halaman AMP bisa menurunkan Pendapatan Adsense

RYANID.MY.ID - Apa benar AMP (Accerelated Google Pages) bisa menurunkan pendapatan kita secara signifikan? Sebelum menjawab pertanyaan teman-teman, mari kita simak dulu apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa pendapatan bisa turun ketika menggunakan AMP Mobile Pages.

Buat teman-teman yang mendapatkan klik dari iklan adsense, aku yakin klik yang teman-teman dapat bukanlah klik murni yang dilakukan oleh pengunjung. Tapi itu adalah tindakan / kegiatan klik tak disengaja, aku bisa yakin 100% karena ada beberapa faktor yang mendukung di antaranya.

1. Beberapa situs web menempatkan lebih dari satu iklan, ada sekitar 4-9 iklan Google Adsense di Halaman. Sebagian lagi memasang iklan di semua layar terlihat agar peluang klik tak disengaja lebih besar.

2. Iklan Google Adsense kebanyakan iklan produk, secara umum ya. Jarang ada orang yang tertarik dengan produk, orang kalau mau belanja pasti klik di Online Shop atau cari di Google/Youtube mereka bisa dapat link Toko kredibel based Review yang kualitas nya ter-uji dibanding iklan.


Dua faktor di atas itu yang bikin pendapatan teman-teman meningkat. Dengan diberi keleluasaan terhadap kode HTML teman� bisa menempatkan iklan dimana saja, ada sticky bottom, sticky top, sticky overlay, biliboard, dan lain-lain. Bahkan ada yang memanipulasi iklan dengan memberi tombol ( x ) kecil yang berdekatan dengan dengan iklan agar orang yang jempolnya lebih gede bisa salah klik.

Ketika teman-teman menggunakan AMP tidak banyak yang bisa dilakukan, AMP akan membuat halaman dimuat lebih cepat. Walaupun iklan mengalami keterlambatan saat dimuat, tapi tidak lebih dari satu detik.

Halaman AMP desain nya lebih sederhana dan dikhususkan untuk ponsel mobile. Nggak selengkap kayak Halaman Non AMP, jadi orang bisa berselancar dengan baik dan peluang klik tidak disengaja nya lebih kecil. Kenapa? Karena AMP secara otomatis meng-optimalisasi iklan.

Iklan tidak akan menumpuk seperti di halaman non AMP, kamu juga punya keterbatasan dalam memodifikasi iklan. Maksud dari menumpuk itu gimana min? Jadi gini, maksudnya itu peletakan jadi iklan terbatas. Kecuali kamu bisa mengedit sumber kode HTML tanpa meenggunakan JavaScript.

Kamu tidak lagi bisa membuat iklan Floating atau memodifikasi iklan dengan kode JavaScript/HTML. Tapi kamu tetap bisa memasang iklan sticky yang didukung oleh Adsense.

Kemudian apabila kamu menggunakan iklan otomatis, secara default iklan pada halaman bisa di optimalkan otomatis oleh Google. Jadi nggak ada lagi istilah iklan menumpuk memenuhi layar Mobile, dengan ini pembaca bisa lebih leluasa menikmati konten.



Apakah Bisa menyetarakan pendapatan dengan Non Amp?

Masih tetetap bisa dilakukan, caranya gampang kamu cukup memasang banyak iklan pada halaman yang peluang dilihatnya lebih besar. Misalnya mimin memasang iklan panjang 300x600 di tengah artikel agar bisa mendapatkan klik tidak sengaja oleh pengunjung.

Iklan 300x600 ini besar, pembaca munkin harus menggulir halaman 2x untuk artikel dibawah nya. Dan bagi mereka yang mengetuk layar (bukan menggulir) pasti iklan itu kena klik dan mimin mendapatkan bayaran heehe.

Satu halaman bisa diisi dengan 4-5 iklan pada posisi yang tepat. Gunakan iklan Sticky, kalau perlu iklan Biliboard nya (atas halaman) gunakan iklan dengan ukuran panjang atau dua iklan responsive.

Tips ini berbanding lurus dengan faktor yang aku sebutin di atas. Lebih dari 70% pendapatan penayang Adsense berasal dari klik tak disengaja. Kalau kalian lihat web berita itu mereka pakai iklan floating dan overlay atas halaman. Hehe, peluang klik tidak disengajanya 100%....


Biaya Perklik Mungkin Berbeda
Pembayaran yang kamu terima dari Klik juga bervariasi tergantung harga klik iklan (BPK). Iklan Adsense sifatnya otomatis, BPK bisa berubah-ubah karena iklan Google dipersonalisasi. Biasa iklan akan setara dengan konten / artikel yang kamu bahas atau sesuai dengan persepsi keinginan pembaca (disasarkan pada data google yang mengumpulkan history, minat, situs web, dan key pencarian pengguna.)

Sampai disini paham kan? AMP tidak serta merta menurunkan pendapatan. Kalau kamu menggunakan Blogger.com untuk membuat halaman AMP jelas pendapatan bisa turun, karena kamu tidak punya keleluasaan dalam mengedit kode untuk menempatkan iklan.

AMP tidak mengizinkan penggunana Javascript tambahan, dan juga tidak mengizinkan CSS tambahan yang berlebihan. Disini kamu nggak bisa memanipulasi iklan lagi, hehehe dasar kak pemain Adsense kebanyakan curang demi pendapatan tanpa terkecuali web Media Nasional.

Keuntungan kalau kamu menggunakan AMP bisa meningkatkan user engagement. Ya benar sekali, pengunjung bisa balik lagi ke halaman kita karena lebih capat dimuat. Contoh nya nih, aku dulu suka baca artikel Kompasiana. Alasanya karena dia menggunakan Accerelated Mobile Pages (AMP), jadi tiap hari kalau lagi browsing pasti klik nya kompasiana.

Dan setelah sadar kalau kompasiana menggunakan spilit page alias membagi-bagi artikel jadi beberapa halaman. Dan mengarakan visitor ke halaman non AMP yang dimana iklan nya mengganggu. Sejak saat itu aku berhenti mengunjungi halaman kompasiana.

Setiap Browsing aku pasti bakalan memilih artikel yang ada logo petir nya. Karena, dengan bantuan Cache Google halaman AMP dimuat lebih cepat berkali-kali lipat dibanding halaman AMP biasa.



AMP Tidak Cocok digunakan pada Blogger.com

Bagi kamu yang masih menggunakan blogger, sebaiknya urungkan niat deh. Kalau mau menggunakan AMP di blogger mau nggak mau kamu harus main serba manual, harus paham koding dari awal, harus paham standar pengetikan ala AMP.

Kesalahan dalam penambahan tag, atau kamu menggunakan penhetikan Kompose blogger bisa jadi artikel tidak valid AMP. Artikel yang tidak valid AMP masih tetap bisa dibuka seperti halaman web biasa, tapi tidak akan bisa mendapatkan cache Google yang ada logo petirnya.

Selain itu, metode penambahan gambar menggunakan tag <amp-img>, tag ini tidak dikenali oleh Blogger. Akibatnya postingan kamu pada halaman home, post terkait, dan pencarian tidak akan muncul gambar. Dan sebagai solusi kamu wajib menambahkan gambar biasa dengan tag img lalu kemudian dibungkus dengan tag noscript.

Segi peletakan iklan Kamu tidak akan bisa lagi meletakan iklan di tengah artikel, nggak ada lagi cara buat melakukanya. Kalau sebelumnya kamu bisa meletakan iklan di tengah artikel/di antara paragraf dengan bantuan JavaScript.

Sebagai Alternatif kamu bisa menyalakan iklan otomatis Google Adsense dan membuat pengisian iklan hingga 90% agar semua tempat pada halaman AMP kamu bisa diisi dengan iklan.

Iklan Otomatis lebih Efektif dibanding iklan manual, dia bisa menyesuaikan diri dengan konten yang kamu buat. Semakin panjang topik yang kamu bahas pada halaman, semakin banyak iklan yang disematkan. Tapi pada artikel normal 500-1000 kata, biasanya hanya muncul 3-6 iklan saja.

Kalau mau buat AMP dengan blogger, mending fikir lagi deh. Apa kamu siap capek? Artikel yang sedang kamu baca ini tidak di hosting oleh Blogger, aku menggunakan konverter HTML to AMP HTML. Proses nya disisi server menggunskan bahasa pemrograman PHP.

Kalau kamu datang dari Google jelas yang bakalan kamu lihat adalah halaman AMP, tapi saat kamu datang daru rujukan lain kamu hanya akan melihat halaman web standar biasa.

Pendapatan Blog Kak Ryan

Kalau dilihat ya, pendapatan blog ini dengan total 36 views dalam sehari nggak sampe 1000. Sangat berbeda jauh dengan blog ryanjhr350.blogspot.com, hanya dengan 42 views pendapatanya udah di angka 1000-4000.

Bandingkan sendiri, mana iklan yang dipasang buat dapetin klik tidak disengaja dan mana halaman yang di optimalkan demi mendapatkan user engagement yang bagus.

RyanID
RyanID Tertarik pada teknologi, full stack developer at netzku.com