Kenapa arus listrik AC menggunakan frekuensi 50Hz - 60Hz?

Kenapa Gelombang Listrik AC menggunakan 50Hz

RYANID - Apakah kamu mengetahui kenapa listrik ac menggunakan frekuensi yang begitu rendah? Padahal jika menggunakan frekuensi tinggi akan sangat menguntungkan bukan? Mari kita bahas pada artikel kali ini.

Saya pernah ber-eksperiment ketika membuat smps yang menggunakan frekuensi kerja sangat tinggi bahkan hingga 100khz, keuntungan yang di dapat adalah trafo induktor bisa jadi lebih kecil, dan panjang kawat lilitan yang di butuhkan untuk menghasilkan tegangan per volt juga lebih sedikit.

Di sekitar kita banyak alat yang menggunakan pwm untuk membangkitkan frekuensi tinggi dalam sistem transformasi daya. Misalnya adaptor HP, Adaptor laptop, PSU atau SMPS, dan banyak peralatan elektronik lain nya yang bekerja dengan frekuensi tinggi. Alat ini bentuknya jauh lebih kecil dibanding alat elektronika yang menggunakan trafo konvensional.

Kemudian saya juga pernah membongkar raket nyamuk yang didalamnya terdapat trafo induksi, raket nyamuk menggunakan transistor dan feedback induksi untuk membangkitkan gelombang listrik ac dengan frekuensi ratusan kilo Herz. Jadinya tegangan listrik sebesar 3.7 volt dari baterai yang di gunakan bisa meningkat berkaloi-kali lipat.

Arus listrik bertegangan tinggi ini bahkan bisa melompat-lompat pada kawat jaring-jaring raket nyamuk. Dan digunakan untuk menyetrum nyamuk.

Nah dari cuplikan yang saya temukan di atas alasan kenapa PLN atau kebanyakan listrik AC di seluruh dunia menggunak frekuensi 50Hz adalah faktor keamanan. Bayangkan pada kawat jalur distribusi bertegangan tinggi jika frekuensi listrik tinggi maka teggangan listrik bisa naik menjadi beribu-ribu kali lipat.

Dan bisa menyebabkan locatan listrik yang sangat dasyat seperti kilatan petir, jadi frekuensi 50/60Hz jauh lebih aman di gunakan dibanding frekuensi listrik yang tinggi. Karena alasan keamanan inilah kebanyakan negara di dunia mengadopsi frekuensi listrik dengan rentang 50-60Hz.

Bayangkan jalur distribusi yang bertegangan tinggi 50Hz saja masih mengandung loncatan listrik. Saklar distribusi bakalan terbakar, teknisi kelistrikan yang bekerja pada tegangan tinggi akan tersengat listrik.


Banyak negara di dunia menggunakan frekuensi listrik AC 50Hz - 60Hz karena lebih aman dalam penerapan. Jika listrik berfrekuensi tinggi bisa efisien digunakan pada perangkat elektronika, tapi sangat berbahaya jika digunakan pada tegangan tinggi (distribusi).

Tahukah kamu frekuensi listrik bisa menaikan tegangan listrik? Hal ini terjadi karena panjang gelombang sinus jauh jauh lebih stabil dibandingkan frekuensi tinggi yang bergerak cepat. Coba saja kamu menggunakan alat pengubah frekuensi listrik, pertama gunakan tegangan 220 Gunakan trafo AC standar untuk mencoba. Dan coba naikan frekuensi arus listriknya maka tegangan listrik trafo skunder bisa meningkat meningkat.

Frekuensi tinggi menguntungkan, karena jumlah lilitan pada trafo bisa lebih sedikit. Namun frekuensi tinggi menyebabkan gelombang elektromagnetik yang tidak aman bagi kesehatan manusia.

Frekuensi Gelombang tinggi menyebabkan radiasi berbahaya pada tubuh manusia. Gambar di bawah ini mungkin akan menambah pemahaman anda.

RyanID
RyanID Saya aslinya tertarik pada teknologi elekronika, tapi karena kurang di dukung ortu, akhirnya pindah ke coding. Saat ini bekerja sebagai fullstack dev di Netzku.com