Pengaruh daya listrik dan tegangan dalam sistem Audio
Mungkin dari teman-teman ada yang bertanya. Kenapa power amplifier membutuhkan tegangan tinggi? Tegangan tinggi yang di maksud adalah tegangan listrik yang lebih besar dari sumber arus lemah, misalnya 25 volt hingga 100 volt.
Kenapa power amplifier membutuhkan tegangan listrik yang besar? Karena ada hubunganya dengan Output power amplifier. Seperti yang kita ketahui, output daya power amplifier sering di sebut dengan kata watt (w).
Watt adalah satuan daya listrik. Rumus watt adalah V x I, dimana V = Volt (Tegangan), dan I = Arus listrik (Ampere). Jika kita hitung, seperti berikut ini :
Tegangan Listrik 12 volt, 5 Ampere berapa watt? Jawab
P = V x I
P = 12 Volt x 5 Ampere
P = 60 Watt.
Jadi kalau kamu punya tegangan listrik 12 volt dan arusnya 5 ampere, daya output maksimal yang bisa di hasilkan oleh power amplifier hanyalah ±60Watt saja. Tapi jika kamu menambah kuat arus listrik jadi 10A, maka daya ouput maksimal bisa menjadi 120± Watt Peak tapi kita akan mengalami kerugian. Dimana semua komponen pada amplifier bisa terbakar akibat di lalui oleh arus listrik yang super besar, kemudian kabel yang di butuhkan juga harus lebih tebal. Jika tetap memaksa menggunakan kabel kecil, maka kabel akan panas saat dilalui oleh arus listrik yang super besar.
Apalagi beban speaker yang cukup tinggi, beban terbesar pada speaker adalah impedansi/Hambatan coil. Semakin kecil impedasi maka semakin besar arus listrik yang mengalir, beban nya juga lebih besar karena arus listrik yang bergerak juga banyak. Bagaikan listrik yang sedang mengalami hubung singkat, dimana energi yang di lepaskan cukup besar. Jika semua komponen pendukung tidak mampu menghantarkan arus listrik besar, maka akan panas dan terbakar.
Nah untuk menghilangkan resiko kerugian tersebut di pakailah tegangan yang lebih besar. Misalnya 32 volt 5A untuk amplifier yang 160Watt Peak, arus listriknya tetap sama yakni 5A. Namun teganganya lebih tinggi, meskipun kita menggunakan kabel kecil, kabel tidak akan terasa panas. Semua komponen pada pcb juga tidak akan terjadi overhead.
Rata-rata komponen elektronika punya batas daya maksimal masing-masing. Jika kita pengen menggunakan arus listrik yang besar, pastinya membutuhkan komponen dengan daya ketahanan yang besar pula. Contohnya Resistor kapur 5 Watt, R kapur ini jika ampere tinggi bisa terbakar efek panas berlebihan.
Jadi alasan tepat kenapa power ampli membutuhkan tegangan yang besar, karena untuk menutupi kerugian daya dan juga menambah jumlah watt pada ouput power amplifier.
Amplifier MonoBlok atau ampli mobil menggunakan coil induktor untuk menaikan tegangan listrik dc menjadi tegangan yang pas untuk sistem kerja amplifier. Prinsipnya sama seperti trafo, namun menggunakan frekuensi yang cukup tinggi.
Listrik di buat menjadi frekuensi tertentu, kemudian di umpankan ke coli induktor. Induktor menjadi elektromagnetik, dan coil pada kumparan akan ter-induksi dan menghasilkan energi listrik tambahan. Energi listrik tambahan ini berupa arus listrik AC dan kemudian di searahkan oleh dioda penyearah. Karena proses induksi tegangan listrikpun bertambah, sesuai dengan jumlah lilitan dan kuat lemahnya medan magnet yang terinduksi.